Sunday, May 13, 2007

GUSDUR MINTA LUKMAN EDY LEPAS SEKJEN PKB

JAKARTA,JAWA POS - Promosi Sekjen PKB Lukman Edy menjadi menteri masih menyisakan persoalan di internal partai berbasis nahdliyin itu. Bukan lagi tentang persoalan restu dari Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB Abdurahman Wahid, tetapi menyangkut persoalan rangkap jabatan. Mengenai soal restu, secara pribadi Gus Dur telah memberikan restu kepada Lukman Edy untuk menyandang jabatan baru sebagai menteri percepatan pembangunan daerah tertinggal (menteri PDT). "Tadi pagi (kemarin pagi, Red) dia datang, secara pribadi tentu saya beri restu," katanya di gedung Wanabhakti Manggala, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, kemarin. Meski demikian, Gus Dur berpendapat bahwa restunya itu tidak secara otomatis melegalkan Lukman menjadi representasi DPP PKB di Kabinet Indonesia Bersatu. "Memang, dia (Lukman, Red) di kabinet sebagai orang PKB, tetapi tidak menjadi kader yang dilepaskan DPP PKB," katanya. Sebab, belum ada pengambilan keputusan di tingkat DPP PKB mengenai penunjukan dia. Persoalan serupa, lanjut Gus Dur, juga terjadi saat Bendahara Umum DPP PKB Erman Suparno menjai Menakertrans dan Yenny Wahid menjadi staf khusus presiden RI. "SBY juga tidak meminta restu dari saya, memang itu faktanya," katanya. Jadi, lanjut Gus Dur, dengan diangkatnya Lukman sebagai menteri PDT, dia telah menyandang jabatan ganda. Yakni, sebagai Sekjen DPP PKB dan menteri PDT. "Rangkap jabatan itu tidak dibenarkan di PKB," katanya. Karena itu, Gus Dur meminta supaya ada penggantian posisi Lukman dari Sekjen DPP PKB. Gus Dur menyerahkan mekanisme penggantian Lukman itu kepada rapat di internal PKB. Apakah akan digantikan Yenny yang juga putri Gus Dur? "Allah, saya itu tidak mau KKN," ujarnya.Jika posisi Lukman diganti, apakah Erman Suparno juga akan diganti. Mengingat, dia juga rangkap jabatan, antara Menakertrans dan bendahara umum DPP PKB. "Tidak karena Erman itu sudah diganti," katanya. Pernyataan Gus Dur itu agak berbeda dengan struktur kepengurusan PKB yang ada saat ini. Nama Erman Suparno masih tertera sebagai bendahara umum partai.Mengenai isu bahwa masuknya Lukman Edy sebagai menteri PDT itu atas rekomendasi Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Gus Dur tidak berkomentar banyak. Gus Dur hanya mengatakan tidak diajak berbicara. Apakah perlu ada sanksi? "Kayak anak kecil saja," ujar Gus Dur. Mantan ketua umum PB NU itu meminta para kader PKB sadar dan berkonsolidasi membangun partai. "Isu santer biar saja. Sudah dewasa bisa berpikir sendiri. Bukan tugas saya untuk meredam," katanya.Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Mahfud M.D. mengatakan bahwa kekecewaan Gus Dur atas terpilihnya Lukman Edy menjadi menteri PDT hasil reshuffle kabinet jilid II sebagai hal yang wajar. Sebab, hal itu diperoleh tanpa persetujuan ketua Dewan Syura PKB itu. "Saya kira wajar jika Gus Dur kecewa," katanya di sela-sela peluncuran Jenderal Soedirman Center di Balai Soedirman, Jakarta, kemarin.Menurut Mahfud, keputusan Presiden SBY yang mengangkat Lukman Edy menjadi menteri adalah semata-mata untuk menjaga keseimbangan komposisi politik yang dibangun presiden. "Wajar jika ada keterwakilan PKB di sana. Mungkin, masalahnya ada pada pengambilan keputusan (Lukman Edy di internal partai)," jelas mantan menteri pertahanan era Presiden Gus Dur itu.Meski demikian, lanjut Mahfud, dirinya yakin bahwa masalah tersebut dapat segera diakhiri. Alasannya, PKB cukup kondusif untuk berjalan menyelesaikan masalah melalui mekanisme yang ada di internal partai.(aku/fal)

No comments: